Selasa, 28 Februari 2017

PRAKTIKUM TOPOLOGI JARINGAN




Hasil Praktikum Topology Jaringan


1.    Topologi Bus
-         langkah pertama membuka aplikasi cisco paket tracer
-         kemudian ambil beberapa switch dan berapa komputer susun dengan rapi
-         langkah selanjutnya pemberian kabel pilih conection dan pilih automatically choose conection type
-         memasang kabael ke switch dan komputer
-         mengisi ip address pada komputer caranya dengan memilih komputer mana yang di gunakan ip pertama kali.
-         seting ip dengan cara membuka ip configuration menggunakan ip 192.168.1.1 .
-         lalu ping alamat yang ingin dituju



2.    Topologi Star

-         membuka aplikasi
-         letakan sebuah hub mengelilingi 5 pc tersebut hubungkan setiap komputer dengan kabel
-         apabila lampu hijau menyala, berarti prangkat sudah saling terhubung, namun belum bisa saling berkomunikasi lalu atur seperti bus mengatur ip address
-         setelah itu , coba lakukan dengan cara menge ping pc lain misalkan 192.168.1.1 berarti pc sudah terhubung dengan benar


3.    Topology Ring
-        
-         membuka aplikasi
-         letakan 5 pc mengelilingi hubung kan komputer dengan hub, dan hubungkan stiap komputer dengan kabel
-         apabila lampu hijau menyala, berarti prangkat sudah saling terhubung, namun belum bisa saling berkomunikasi lalu atur seperti bus mengatur ip address
-         setelah itu , coba lakukan dengan cara menge ping pc lain misalkan 192.168.1.1 berarti pc sudah terhubung dengan benar


4.    topology tree
-          sama seperti langkah sebelumnya ambil switch dan komputer dan beri masing masing kabel
-         Lalu langkah selanjutnya seting ip address yang anda mau dengan cara yang sama seperti topology di atas

-          Lalu ping jika terhubung topology akan berwarna hijau

TOPOLOGI JARINGAN

TOPOLOGI JARINGAN

Pengertian topologi jaringan komputer - Pengertian topologi jaringan adalah suatu tehnik untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya yang merangkai menjadi sebuah jaringan, dimana penggunaan topologi jaringan didasarkan pada biaya, kecepatan akses data, ukuran maupun tingkat konektivitas yang akan mempengaruhi kualitas maupun efiensi suatu jaringan.

Berikut jenis-jenis topologi jaringan beserta kelebihan dan kekurangannya :

1. Topologi Bus

topologi-bus
Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya.
Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node.
Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end .
Kelebihan Topologi Bus :
  • Biaya instalasi yang bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit kabel.
  • Penambahan client/ workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
  • Topologi yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan
Kekurangan Topologi Bus :
  • Jika salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat mengganggu komputer workstation/ client yang lain.
  • Proses sending (mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering terjadi tabrakan data pada topologi ini.
  • Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.

2. Topologi Star

topologi-star
Topologi star atau bintang merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch/ hub untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain.
Kelebihan Topologi Star
  • Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.
  • Bersifat fleksibel
  • Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
  • Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.
Kekurangan Topologi Star
  • Jika switch/ hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
  • Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
    Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.

3. Topologi Ring

topologi-ring
Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin.
Biasanya topologi ini hanya menggunakan LAN card untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.
Kelebihan Topologi Ring :
  • Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus.
  • Mudah diimplementasikan.
  • Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
  • Biaya instalasi cukup murah
Kekurangan Topologi Ring :
  • Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah/ banyaknya titik atau node.
  • Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.
  • Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
  • Pada topologi ini biasnaya terjadi collision (tabrakan data).

4. Topologi Mesh

topologi-smesh
Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.
Kelebihan Topologi Mesh :
  • Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan adanya tabrakan data (collision).
  • Besar bandwidth yang cukup lebar.
  • Keamanan pada topologi ini bisa dibilang sangat baik.
Kekurangan Topologi Mesh :
  • Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangatlah rumit.
  • Membutuhkan banyak kabel.
  • Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel.

5. Topologi Peer to Peer

topologi jaringan komputer
Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung.
Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses pertukaran data.
Kelebihan Topologi Peer to Peer
  • Biaya yang dibutuhkan sangat murah.
  • Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
  • Instalasi jaringan yang cukup mudah.
Kekurangan Topologi Peer to Peer
  • Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
  • Sulit dikembangkan.
  • Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna.
  • Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

6. Topologi Linier

topologi jaringan komputer
Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.
Kelebihan Topologi Linier
  • Mudah dikembangkan.
  • Membutuhkan sedikit kabel.
  • Tidak memperlukan kendali pusat.
  • Tata letak pada rangkaian topologi ini bisa dibilang cukup sederhana.
Kekurangan Topologi Linier
  • Memiliki kepadatan lalu lintas yang bisa dibilang cukup tinggi.
  • Keamanan data kurang baik.

7. Topologi Tree

topologi-tree
Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan juga topologi bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda-beda.
Kelebihan Topologi Tree
  • Susunan data terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih baik dan mudah.
  • Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.
Kekurangan Topologi Tree
  • Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka komputer yang terdapat dibawahnya juga ikut bermasalah
  • Kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
  • Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari teknologi ini.

8. Topologi Hybrid

topologi jaringan komputer
Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda.
Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk topologi hybrid.
Kelebihan Topologi Hybrid
  • Freksibel
  • Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.
Kekurangan Topologi Hybrid
  • Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
  • Biaya pembangunan pada topologi ini juga terbilang mahal.
  • Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat topologi yang berbeda-beda. 

Sumber: http://www.nesabamedia.com/topologi-jaringan-komputer/

Minggu, 12 Februari 2017

WIRED NETWORK

Jaringan Berkabel (Wired Network)
Media transmisi data yang digunakan dalam jaringan ini berupa kabel.
Kabel tersebut digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya agar bisa saling bertukar informasi/ data atau terhubung dengan internet.
Salah satu media transmisi yang digunakan dalam wired network adalah kabel UTP.
Ada 3 jenis kabel jaringan, yaitu:

Kabel Coaxiall :
Kabel Coaxial adalah sebuah kabel jaringan media transmisi data terarah.  Kabel Coaxial memiliki nama lain BNC kepanjangan dari Bayonet Neur Connector. kabel Coaxial biasa diartikan sebagai kabel sepaksi atau sesumbu. Awalnya kabel Coaxial digunakan untuk kabel antena TV namun karena kemajuan teknologi kabel Coaxial digunakan sebagai media transmisi data jaringan LAN.
Fungsi kabel Coaxial adalah sebagai pembagi sinyal frekuensi tinggi atau disebut juga sinyal broadband. Umumnya kabel Coaxial digunakan pada Topologi jaringan Ring dan Bus.


\



Hasil gambar 

 Kabel Twisted Pair :
https://1.bp.blogspot.com/-xesgtnVhZEM/WJ8rXVMOnoI/AAAAAAAAAGc/D4RRwL1OgA0fcvq_9j9cVs9eLVKUomrhACLcB/s1600/2.jpg 

 Fiber Optik :
merupakan jenis kabel yang terdiri atas kumpulan serat – serat fiber, dengan ukuran yang lebih kecil dan juga lebih fleksibel dibandingkan dengan kabel twisted pair. Kelebihan fiber optic yaitu:
·         Mampu mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi
·         Simple dan juga fleksibel
·          Dapat mentransmisikan sinyal cahaya
·         Tahan terhadap gelombang radio
 


Fiber optik sendiri jika diartikan secara umum merupakan sebuah jaringan kabel yang terbuat dari bahan serat kaca. Nah jika dihubungkan dengan tekonologi jaringan, fiber optik digunakan sebagai media untuk mentransmisi arus data secara terarah (wireline).

Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-kabel-fiber-optik/
Fiber optik sendiri jika diartikan secara umum merupakan sebuah jaringan kabel yang terbuat dari bahan serat kaca. Nah jika dihubungkan dengan tekonologi jaringan, fiber optik digunakan sebagai media untuk mentransmisi arus data secara terarah (wireline).

Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-kabel-fiber-optik/
Fiber optik sendiri jika diartikan secara umum merupakan sebuah jaringan kabel yang terbuat dari bahan serat kaca. Nah jika dihubungkan dengan tekonologi jaringan, fiber optik digunakan sebagai media untuk mentransmisi arus data secara terarah (wireline).

Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-kabel-fiber-optik/
iber optik sendiri jika diartikan secara umum merupakan sebuah jaringan kabel yang terbuat dari bahan serat kaca. Nah jika dihubungkan dengan tekonologi jaringan, fiber optik digunakan sebagai media untuk mentransmisi arus data secara terarah (wireline).

Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-kabel-fiber-optik/
iber optik sendiri jika diartikan secara umum merupakan sebuah jaringan kabel yang terbuat dari bahan serat kaca. Nah jika dihubungkan dengan tekonologi jaringan, fiber optik digunakan sebagai media untuk mentransmisi arus data secara terarah (wireline).

Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-kabel-fiber-optik/
iber optik sendiri jika diartikan secara umum merupakan sebuah jaringan kabel yang terbuat dari bahan serat kaca. Nah jika dihubungkan dengan tekonologi jaringan, fiber optik digunakan sebagai media untuk mentransmisi arus data secara terarah (wireline).

Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-kabel-fiber-optik/
 
Fiber optik sendiri jika diartikan secara umum merupakan sebuah jaringan kabel yang terbuat dari bahan serat kaca. Nah jika dihubungkan dengan tekonologi jaringan, fiber optik digunakan sebagai media untuk mentransmisi arus data secara terarah (wireline).

Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-kabel-fiber-optik/
 

 ALAT - ALAT MERAKIT KABEL LAN STRAIGHT DAN CROSS :
1. TANK CRIMPING DAN PEMOTONGNYA
   Tang crimping adalah peralatan yang digunakan untuk meng-crimping RJ45 yang sudah terpasang dengan benar di kabel UTP dengan fungsi sebagai berikut:
  • Untuk memotong kabel
  • Untuk mengelupas kulit kabel
  • Untuk meng-crimping RJ45
2. KABEL UTP
 
Kabel UTP adalah UTP singkatan dari “Unshielded Twisted Pair” yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda.

 3. CONNECTOR RJ45
Konektor kabel adalah peripheral yang kita pasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar kabel dapat kita pasang pada port LAN.
4. CABLE TESTER
 
LAN Tester adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk mengecek kabel internet/UTP yang mempunyai jack RJ45 atau RJ11. pada Lan tester terdapat led indikator yang fungsinya mengecek kebenaran pada kabel yang kita cek.

a)straigtn cable

Straigt Cable Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untukstraight cable ini, seperti tabel 6 :

Standart pemasangan

 
Enkapsulasi dan dekapsulasiPengertian Datalink,Network,Int,Transport dan Aplikasi Pengertian Metode Akses Beserta JenisnyaPengertian dan Macam-Macam TopologiZettai Bouei Leviathan

Ket:
Urutan Ujung A
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Urutan Ujung B
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
 b Crossover Cable
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
  1. Putih orange
  2. Orange
  3. Putih hijau
  4. Biru
  5. Putih biru
  6. Hijau
  7. Putih coklat
  8. Coklat
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
  1. Putih hijau
  2. Hijau
  3. Putih orange
  4. Biru
  5. Putih biru
  6. Orange
  7. Putih coklat
  8. coklat 
  1.  

Minggu, 05 Februari 2017

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER

1.
Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling bertukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah[1] agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.



Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]

Klasifikasi

Contoh model jaringan Klien-Server
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8] Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[3][7] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[7][8] Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8] Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]

3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas[3]:
4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
1. Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.[9]
2. Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.[9]
5. Berdasarkan media transmisi data
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.[9] Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.[9]
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.[9] Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.[9]


Model OSI



Hubungan antara OSI Reference Model, DARPA Reference Model dan stack protokol TCP/IP
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
· Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
· Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
· Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:
Lapisan ke-
Nama lapisan
Keterangan
7
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
6
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Layer 1: Physical Layer

Lapisan fisik mendefinisikan spesifikasi listrik dan fisik dari koneksi data. Ia mendefinisikan hubungan antara perangkat dan media fisik transmisi (misalnya, tembaga atau kabel serat optik, frekuensi radio). Ini termasuk tata letak pin, tegangan, impedansi line, spesifikasi kabel, sinyal waktu dan karakteristik yang sama untuk perangkat yang terhubung dan frekuensi (5 GHz atau 2,4 GHz dll) untuk perangkat nirkabel. Hal ini bertanggung jawab untuk transmisi dan penerimaan data mentah tidak terstruktur dalam media fisik. Mungkin mendefinisikan mode transmisi sebagai simplex, half duplex, dan full duplex. Ini mendefinisikan topologi jaringan seperti bus, mesh, atau cincin menjadi beberapa yang paling umum.

Lapisan fisik SCSI paralel beroperasi di lapisan ini, seperti yang dilakukan lapisan fisik Ethernet dan jaringan area lokal lainnya, seperti cincin sebagai tanda, FDDI, ITU-T G.hn, dan IEEE 802.11 (Wi-Fi), serta sebagai jaringan area pribadi seperti Bluetooth dan IEEE 802.15.4.

Lapisan fisik adalah lapisan peralatan jaringan tingkat rendah, seperti beberapa hub, kabel, dan repeater. Lapisan fisik tidak pernah peduli dengan protokol atau seperti barang layer yang lebih tinggi lainnya. Contoh hardware di lapisan ini adalah adapter jaringan, repeater, hub jaringan, modem, dan media converter serat.

Layer 2: Data Link Layer

Data link layer menyediakan node-to-node mentransfer-a data link antara dua node terhubung langsung. Mendeteksi dan mungkin memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi pada lapisan fisik. Ini, antara lain, mendefinisikan protokol untuk membangun dan mengakhiri sambungan antara dua perangkat yang terhubung secara fisik. Hal ini juga mendefinisikan protokol untuk kontrol aliran antara mereka.

IEEE 802 membagi lapisan data link menjadi dua sub-lapisan: [5]

    Media Access Control (MAC) Lapisan - bertanggung jawab untuk mengontrol bagaimana perangkat dalam mendapatkan akses jaringan untuk menengah dan izin untuk mengirimkan itu.
    Logical Link Control (LLC) lapisan - bertanggung jawab untuk mengidentifikasi Jaringan lapisan protokol dan kemudian melingkupinya dan kontrol memeriksa kesalahan dan sinkronisasi frame.

MAC dan LLC lapisan IEEE 802 jaringan seperti 802.3 Ethernet, Wi-Fi 802.11, dan 802.15.4 ZigBee, beroperasi pada lapisan data link.

Protokol Point-to-Point (PPP) adalah sebuah protokol lapisan data link yang dapat beroperasi lebih dari beberapa lapisan fisik yang berbeda, seperti garis serial sinkron dan asynchronous.

ITU-T G.hn standar, yang menyediakan area lokal kecepatan tinggi jaringan melalui kabel yang ada (saluran listrik, saluran telepon dan kabel koaksial), termasuk lapisan data link lengkap yang menyediakan koreksi kesalahan dan flow control dengan cara selektif -ulangi protokol sliding-window.

Layer 3: Network Layer

Lapisan jaringan menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk mentransfer urutan data variabel panjang (disebut datagrams) dari satu node ke terhubung lain untuk "jaringan" yang sama. Sebuah jaringan adalah media yang banyak node dapat terhubung, di mana setiap node memiliki alamat dan yang memungkinkan node terhubung untuk mentransfer pesan ke node lain terhubung hanya dengan menyediakan konten dari pesan dan alamat tujuan node dan membiarkan jaringan menemukan cara untuk menyampaikan pesan ke node tujuan, mungkin routing melalui node intermediate. Jika pesan terlalu besar untuk ditransmisikan dari satu node ke yang lain pada data link layer antara node, jaringan dapat mengimplementasikan pengiriman pesan dengan memisahkan pesan menjadi beberapa fragmen pada satu simpul, mengirim fragmen mandiri, dan pemasangan kembali fragmen di node lain. Mungkin, tapi tidak perlu, kesalahan pengiriman laporan.

Pesan pengiriman pada lapisan jaringan belum tentu dijamin dapat diandalkan; protokol lapisan jaringan dapat menyediakan pengiriman pesan dapat diandalkan, tetapi tidak perlu melakukannya.

Sejumlah protokol lapisan-manajemen, fungsi didefinisikan dalam lampiran manajemen, ISO 7498/4, milik lapisan jaringan. Ini termasuk protokol routing, manajemen kelompok multicast, informasi jaringan-layer dan error, dan jaringan-layer tugas alamat. Ini adalah fungsi dari payload yang membuat ini milik lapisan jaringan, bukan protokol yang membawa mereka. [6]

Layer 4: Transport Layer

Lapisan transport menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk mentransfer urutan data variabel-panjang dari sumber ke host tujuan melalui satu atau lebih jaringan, sambil mempertahankan kualitas fungsi layanan.

Contoh dari protokol transport-layer di tumpukan Internet standar Transmission Control Protocol (TCP), biasanya dibangun di atas Internet Protocol (IP).

Lapisan transport mengendalikan keandalan link yang diberikan melalui kontrol aliran, segmentasi / desegmentasi, dan kontrol kesalahan. Beberapa protokol yang negara bagian dan berorientasi koneksi. Ini berarti bahwa lapisan transport dapat melacak segmen dan mengirimkan kembali orang-orang yang gagal. Lapisan transport juga memberikan pengakuan pengiriman data sukses dan mengirimkan data berikutnya jika tidak ada kesalahan terjadi. Lapisan transport menciptakan paket dari pesan yang diterima dari lapisan aplikasi. Packetizing adalah proses membagi pesan yang panjang menjadi pesan yang lebih kecil.

OSI mendefinisikan lima kelas koneksi-mode protokol transportasi mulai dari kelas 0 (yang juga dikenal sebagai TP0 dan menyediakan fitur paling sedikit) ke kelas 4 (TP4, dirancang untuk jaringan kurang dapat diandalkan, mirip dengan Internet). Kelas 0 tidak mengandung pemulihan kesalahan, dan dirancang untuk digunakan pada lapisan jaringan yang menyediakan koneksi bebas dari kesalahan. Kelas 4 adalah yang paling dekat dengan TCP, meskipun TCP berisi fungsi, seperti dekat anggun, yang OSI memberikan ke lapisan sesi. Juga, semua koneksi-mode kelas protokol OSI TP menyediakan data dan pelestarian batas record dipercepat. karakteristik rinci dari kelas TP0-4 ditunjukkan pada tabel berikut: [7]

Cara mudah untuk memvisualisasikan lapisan transport adalah untuk membandingkannya dengan kantor pos, yang berkaitan dengan pengiriman dan klasifikasi surat dan parsel dikirim. Ingat, bagaimanapun, bahwa sebuah kantor pos mengelola luar amplop surat. lapisan yang lebih tinggi mungkin memiliki setara amplop ganda, seperti layanan presentasi kriptografi yang dapat dibaca oleh penerima saja. Secara kasar, protokol tunneling beroperasi pada lapisan transport, seperti membawa protokol non-IP seperti IBM SNA atau Novell IPX melalui jaringan IP, atau enkripsi end-to-end dengan IPsec. Sementara Generic Routing Encapsulation (GRE) mungkin tampaknya menjadi sebuah protokol lapisan jaringan, jika enkapsulasi payload terjadi hanya pada titik akhir, GRE menjadi lebih dekat dengan sebuah protokol transport yang menggunakan header IP tetapi mengandung frame lengkap atau paket untuk menyampaikan ke endpoint. L2TP membawa PPP frame dalam paket transportasi.

Meskipun tidak dikembangkan di bawah Model Referensi OSI dan tidak ketat sesuai dengan definisi OSI lapisan transport, Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) dari Internet Protocol Suite umumnya dikategorikan sebagai lapisan-4 protokol dalam OSI.

Layer 5: Session Layer

Lapisan sesi mengontrol dialog (koneksi) antara komputer. Ini menetapkan, mengelola dan mengakhiri koneksi antara aplikasi lokal dan remote. Ini menyediakan untuk full-duplex, half-duplex, atau operasi simpleks, dan menetapkan prosedur checkpointing, penundaan, penghentian, dan restart. Model OSI membuat lapisan ini bertanggung jawab untuk anggun dekat sesi, yang merupakan milik dari Transmission Control Protocol, dan juga untuk sesi checkpointing dan pemulihan, yang biasanya tidak digunakan dalam Internet Protocol Suite. Lapisan sesi umumnya dilaksanakan secara eksplisit dalam lingkungan aplikasi yang menggunakan prosedur panggilan jarak jauh.

Layer 6: Presentation Layer

Lapisan presentasi membentuk konteks antara entitas aplikasi-lapisan, di mana entitas lapisan aplikasi dapat menggunakan sintaks dan semantik yang berbeda jika layanan presentasi menyediakan pemetaan antara mereka. Jika pemetaan tersedia, unit layanan data presentasi diringkas menjadi unit data protokol sesi, dan diturunkan stack protokol.

Lapisan ini memberikan kemerdekaan dari representasi data (misalnya, enkripsi) dengan menerjemahkan antara aplikasi dan jaringan format. Lapisan presentasi mengubah data ke dalam bentuk yang aplikasi menerima. Lapisan ini format dan data mengenkripsi yang akan dikirim melalui jaringan. Hal ini kadang-kadang disebut lapisan sintaks. [8]

Struktur presentasi asli menggunakan Encoding Aturan Dasar dari Abstract Syntax Notation One (ASN.1), dengan kemampuan seperti mengkonversi file teks EBCDIC-kode ke file ASCII-kode, atau serialisasi objek dan struktur data lainnya dari dan ke XML .

Layer 7: Application Layer

Lapisan aplikasi adalah lapisan OSI yang paling dekat dengan pengguna akhir, yang berarti kedua lapisan aplikasi OSI dan pengguna berinteraksi langsung dengan aplikasi perangkat lunak. Lapisan ini berinteraksi dengan aplikasi perangkat lunak yang mengimplementasikan komponen berkomunikasi. program aplikasi seperti berada di luar lingkup model OSI. fungsi aplikasi-lapisan biasanya termasuk mengidentifikasi mitra komunikasi, menentukan ketersediaan sumber daya, dan sinkronisasi komunikasi. Ketika mengidentifikasi mitra komunikasi, lapisan aplikasi menentukan identitas dan ketersediaan mitra komunikasi untuk sebuah aplikasi dengan data untuk mengirimkan. Ketika menentukan ketersediaan sumber daya, lapisan aplikasi harus memutuskan apakah sumber daya jaringan yang cukup untuk komunikasi yang diminta tersedia.


Cross-layer functions

fungsi cross-layer adalah layanan yang tidak terikat dengan lapisan tertentu, tetapi dapat mempengaruhi lebih dari satu lapisan. Contoh meliputi:

    layanan keamanan (telekomunikasi) [4] seperti yang didefinisikan oleh ITU-T X.800 rekomendasi.
    fungsi manajemen, yaitu fungsi yang memungkinkan untuk mengkonfigurasi, instantiate, memantau, mengakhiri komunikasi dari dua atau lebih entitas: ada protokol lapisan aplikasi spesifik, manajemen umum protokol informasi (CMIP) dan layanan yang sesuai, manajemen umum pelayanan informasi (CMIS ), mereka harus berinteraksi dengan setiap lapisan untuk menangani kasus mereka.
    Multiprotocol Label Switching (MPLS) beroperasi pada lapisan OSI-model yang umumnya dianggap berbohong antara definisi tradisional dari layer 2 (data link layer) dan lapisan 3 (lapisan jaringan), dan dengan demikian sering disebut sebagai "lapisan-2.5 "protokol. Ia dirancang untuk memberikan layanan data-dukung terpadu untuk kedua klien berbasis sirkuit dan klien packet-switching yang menyediakan model layanan berbasis datagram. Hal ini dapat digunakan untuk membawa berbagai macam trafik, termasuk paket IP, serta frame ATM, SONET, dan Ethernet asli.
    ARP digunakan untuk menerjemahkan alamat IPv4 (OSI layer 3) ke alamat Ethernet MAC (OSI layer 2).
    Domain Name Service adalah layanan lapisan aplikasi yang digunakan untuk mencari alamat IP dari sebuah nama domain yang diberikan. Setelah balasan diterima dari server DNS, itu kemudian memungkinkan untuk membentuk koneksi Layer 3 ke host pihak ketiga.
    Lintas MAC dan PHY Penjadwalan sangat penting dalam jaringan nirkabel karena sifat yang berbeda-beda saat saluran nirkabel. Dengan transmisi paket penjadwalan hanya dalam kondisi saluran yang menguntungkan, yang memerlukan lapisan MAC untuk mendapatkan informasi negara saluran dari lapisan PHY, throughput jaringan dapat meningkat secara signifikan dan pemborosan energi dapat dihindari. [9]

Interfaces

Baik OSI Reference Model atau OSI protokol menentukan apapun antarmuka pemrograman, selain spesifikasi layanan sengaja abstrak. spesifikasi protokol tepat menentukan antarmuka antara komputer yang berbeda, tetapi antarmuka software dalam komputer, yang dikenal sebagai soket jaringan adalah implementasi khusus.

Misalnya, Microsoft Windows 'Winsock, dan soket Berkeley Unix dan lapisan Antarmuka Sistem V Transportasi, adalah antarmuka antara aplikasi (lapisan 5 dan di atas) dan transportasi (lapisan 4). NDIS dan ODI adalah antarmuka antara media (layer 2) dan protokol jaringan (lapisan 3).

standar antarmuka, kecuali untuk lapisan fisik dengan media, implementasi perkiraan spesifikasi layanan OSI.

Comparison with TCP/IP model

Desain protokol dalam TCP / IP model Internet tidak perhatian itu sendiri dengan enkapsulasi hirarkis yang ketat dan layering. [15] RFC 3439 berisi sebuah bagian yang berjudul "layering dianggap berbahaya". [16] TCP / IP tidak mengenali empat lapisan luas fungsi yang berasal dari lingkup operasi protokol mereka terkandung: ruang lingkup aplikasi perangkat lunak; koneksi transport end-to-end; kisaran internetworking; dan ruang lingkup link langsung ke node lain pada jaringan lokal. [17]

Meskipun menggunakan konsep yang berbeda untuk melapis dari model OSI, lapisan ini sering dibandingkan dengan skema layering OSI dengan cara berikut:

    Lapisan aplikasi Internet termasuk OSI lapisan aplikasi, lapisan presentasi, dan sebagian besar lapisan sesi.
    Its end-to-end transportasi lapisan termasuk fungsi dekat anggun OSI lapisan sesi serta OSI lapisan transport.
    Lapisan internetworking (lapisan Internet) adalah bagian dari lapisan jaringan OSI.
    The link layer meliputi OSI data link layer dan kadang-kadang lapisan fisik, serta beberapa protokol lapisan jaringan OSI.

perbandingan ini didasarkan pada model protokol tujuh lapisan asli sebagaimana didefinisikan dalam ISO 7498, daripada perbaikan dalam hal-hal seperti organisasi internal dokumen lapisan jaringan. [rujukan?]

Layering mungkin ketat dari model OSI seperti biasanya digambarkan tidak kontradiksi hadir dalam TCP / IP, karena itu dibolehkan bahwa penggunaan protokol tidak mengikuti hirarki tersirat dalam model berlapis. contoh tersebut ada di beberapa protokol routing (misalnya, OSPF), atau dalam deskripsi protokol tunneling, yang memberikan lapisan link sebuah aplikasi, meskipun protokol terowongan tuan rumah mungkin akan transportasi atau bahkan protokol lapisan aplikasi dalam sendiri kanan

https://en.wikipedia.org/wiki/OSI_model
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI



Suit protokol internet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Suit protokol internet merupakan model jaringan komputer dan rangkaian protokol komunikasi yang digunakan di internet dan jaringan komputer yang mirip. Ia dikenal dengan TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang diterjemahkan menjadi Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, yang merupakan gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan diterapkan pada lintas perangkat lunak dalam berbagai sistem operasi Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

Arsitektur
 
Arsitektur TCP/IP diperbandingkan dengan DARPA Reference Model dan OSI Reference Model
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
· Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
· Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
· Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
· Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Pengalamatan

Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
· Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
· Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.

Konsep dasar

Layanan

Berikut ini merupakan layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
· Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password'', meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
· Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
· Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
· Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
· Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
· Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)

Request for Comments

RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
· S: Standard, standar resmi bagi internet
· DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
· PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
· I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
· E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
· H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standardisasi.

Bentuk arsitektur

Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
https://id.wikipedia.org/wiki/Suit_protokol_internet